Selasa, 25 Desember 2012

CARA KONFIGURASI WIRELESS REMOTE CAMERA I-GUARDER



Wireless Remote Camera I-Guarder


Artikel kali ini saya akan berbagi mengenai cara konfigurasi kamera wireless I-Guarder MP800.

Apa itu I-Guarder MP800?
I-Guarder MP800 adalah smart wireless remote kamera via GSM/GPRS, yang bisa memonitor, memberi peringatan dan pengambilan foto secara remote melalui panggilan telephone, SMS dan MMS. Dengan kamera ini kita bisa mengambil  foto melalui SMS ataupun melalui panggilan telephone dan menerima foto melelui MMS ataupun E-mail. Kamera ini di lengkapi dengan Infrared light yang bisa mengambil foto dalam kondisi gelap, dan juga dilengkapi PIR sensor yang bisa mendeteksi adanya gerakan yang memasuki area pengawasan kemudian mengambil foto dan mengirimkannya secara otomatis. Selain itu, kamera ini juga dilengkapi system Voice Monitor, sehingga kita bisa mendengarkan dan berbicara pada area yang di monitor.

Demikian penjelasan singkat mengenai kamera I-Guarder ini, untuk konfigurasinya secara singkat (untuk pengaktifannya) akan saya jelaskan di bawah ini (untuk detail silahkan lihat manual book), langsung saja :

  1. Masukkan SIM card kedalam I-Guarder (disini saya meggunakan kartu XL, saya belum pernah berhasil menggunakan kartu Telkomsel dengan indikasi Network is busy, failed to send images)
  2. Nyalakan I-Guarder (tunggu beberapa detik hingga lampu indikator hijau menyala)
  3. Kirim SMS ke nomor I-Guarder ketik:  #00#  (untuk start up) setelah terkirim jika berhasil kamera akan membalas dengan isi  Welcome! Congrotulation on your purchase of I-Guarder MP800! You are authorized to use this device.
  4.  Kemudian kirim sms untuk setting MMS/GPRS seperti di bawah ini :
4.1 Jika I-Guarder pakai Kartu TELKOMSEL(Default), kirim 2 sms dari HP ke I-Guarder dengan isinya sebagai berikutnya:

SMS pertama: 124http://mms.telkomsel.com

SMS kedua: 12510.1.89.15080008000mmswapwap123

4.2  Jika I-Guarder pakai Kartu INDOSAT, kirim sms dari HP ke I-Guarder dengan isinya sebagai berikutnya:

SMS pertama: #124#http://mmsc.indosat.com#

SMS kedua:#125#10.19.19.19#8080#8080#indosatmms#indosat#indosat#

4.3  Jika I-Guarder pakai Kartu XL, kirim sms dari HP ke I-Guarder dengan isinya sebagai berikutnya:

SMS pertama: #124#http://mmc.xl.net.id/servlets/mms#

SMS kedua: #125#202.152.240.050#8080#8080#www.xlmms.net#xlgprs#proxl#


Demikian cara konfigurasi I_Guarder MP800, silahkan coba untuk mengambil foto secara remote menggunakan I-Guarder. 

Semoga bermanfaat.

Kamis, 15 November 2012

CARA KONFIGURASI GSM/GPRS RTU S240


Pada artkel ini merupakan kelanjutan artikel sebelumnya, disini saya akan share cara mengkonfigurasi GSM/GPRS RTU S240. untuk mengkonfigurasi RTU S240 tidaklah sulit hanya diperlukan PC/ laptop dan konfiguratonya dimana konfiguratornya tidak perlu di install. Langsung saja

  1. Siapkan Driver RTU S240 download disini, kemudian install
  2. Conect RTU S240 dengan laptop melalui  kabel data yang tersedia.
  3. Nyalakan power RTU S240.
  4. Buka Program S240 GPRS RTU PC Configurator V1.0
  5. Samakan Com port dan Com konfigurator caranya                                Control panel > Device manager > Ports (klik kanan pada Silicon labs Uart  Bridge > Properties > Port Settings > Advanced.


 

Gambar pengaturan Com


  1. Jika sudah sama, pada konfigurator klik Open kemudian klik Connect jika berhasil akan muncul pesan connection success! seperti dibawah ini.

 

Gambar koneksi berhasil

  1. Selanjutanya lakukan peng-konfigurasi-an secara berurutan mulai dari Tab Basic Parameter Settings hingga Tab Data Tunneling.
Setiap kali selesai meng-konfigurasi jangan lupa untuk di Save supaya data yang dibuat tersimpan.

  1. Selesai


Dibawah ini contoh peng-konfigurasi-an :


 

Gambar Konfigurasi Basic Parameter Settings



 

Gambar Konfigurasi I/O Port Parameter Settings untuk Digital Input



 

Gambar Konfigurasi I/O Port Parameter Settings untuk Digital Output



 

Gambar Konfigurasi I/O Port Parameter Settings untuk RS232 & RS485 (Modbus)



Demikian semoga bermanfaat




Selasa, 23 Oktober 2012


GSM/GPRS RTU S240  
SEBAGAI UNIT MONITORING & CONTROLING WIRELESS SYSTEM 
PADA PANEL CUBICLE SM6 CB 6,6 KV

GSM/GPRS RTU S240 merupakan Unit Monitor & Control Wireless System Via SMS maupun via internet (jika tersedia pengembangan software untuk servernya). Unit ini bisa dipasang pada panel Cubicle SM6 CB Schneider 6,6 kv yang berada di remote area sebagai alat untuk memonitor status CB dan kondisi beban secara real time, dan juga sebagai alat pengenadali ON/OFF jarak jauh via SMS maupun via internet. RTU S240 ini hampir sama dengan RTU 5011 seperti artikel saya yang lalu bedanya adalah RTU S240 ini Digital ouputnya sudah berupa Contact NO/NC dan sudah memiliki input berupa port RS485 dan  kelebihan lainnya memungkinkan untik dimonitor dan dikendalikan via internet jika tersedia software  untuk servernya.                           

                                                     

GSM/GPRS RTU S240



System Operasi Via SMS :

Operasi System tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
 

Alert System
Jika terjadi gangguan pada beban yang menyebabkan TRIP pada panel Cubicle atau kodisi – kondisi mengenai status CB panel cubicle maka alat RTU5011 akan mengirimkan informasi Via SMS kepada user berupa indikasi:
1.      Indikasi Power Supply 220 Volt ON
2.      Indikasi Power Supply 220 Volt OFF
3.      Indikasi Panel Cubicle ON
4.      Indikasi Panel Cubicle TRIP / SHUTDOWN
5.      Memberikan informasi metering yang melebihi ambang batas


Control System
Dari Handphone kita bisa melakukan pengendalian Via SMS yakni mengoperasikan (jika terjadi TRIP pada Panel Cubicle maka kita bisa meng-ON-kan panel cubicle) atau melakukan Shutdown / Meng-OFF-kan CB panel cubicle (jika diperlukan).
Setelah melakukan Pengendalian maka RTU5011 akan mengirimkan informasi kepada Admin & User  mengenai Status CB panel cubicle apakah  ON atau OFF.


Selanjutnya untuk meng-konfigurasi RTU S240 klik disini

Terima kasih, semoga bermanfaat



Sabtu, 22 September 2012

CARA INTERNETAN BLACKBERRY 9860 
TANPA PAKET BIS

Artikel ini saya hanya mengembangkan dari yang pernah di bahas oleh master-master Blackberry, disini saya hanya mengkhususkan untuk Blackberry Torch 9860, sesuai dengan pengalaman saya. Langsung saja :

1. Download file servicebook yg berisi file “Browser_via_TCP_all_network_beta_V1.1.ipd” Disini dan letakkan pada folder yang kamu inginkan.

2. Aktifkan Legacy SB Restore pada Blackberry Torch anda, caranya buka Options > Device > Advanced System Settings > Service Book . P
ada menu service book pilih menu > show keyboard, pada keyboard pilih alt dengan menekan tombol (&%123), pada menu angka tekan 4 ? 2 ? , kemudian akan muncul gambar perintah Legacy SB Restore Enabled seperti dibawah ini kemudian lanjutkan pilih ok.

Gambar 1. Aktifkan Legacy SB

3. Colok kabel data antara Blackberry dan Laptop terus buka Blackberry Desktop Software, (disini saya menggunakan BDS Versi 6.1.0.36)

4. Buka BDS pada laptop kemudian pilih Perangkat > Kembali.
(disini saya meng-install BDS dengan bahasa Indonesia, bagi yang berbahasa inggris silahkan menyesuaikan saja)
Pada box Kembalikan data, klik Cari di untuk menentukan folder dimana file “Browser_via_TCP_all_network_beta_V1.1.ipd” yang tadi di taruh. Kemudian Pilih setelan dan data perangkat selanjutnya scroll dan centang Service book, setelah siap klik Kembalikan, tunggu sebentar hingga proses transfer file selesai.

Gambar 2. BDS untuk transfer file ke service book

5. Sebelum mengoperasikan browser internet maka kita harus setting APN, username dan juga password, caranya  Options > Device > Advanced System Settings > TCP IP kemudian centang dan isi setting sesuai operator GSM yg di gunakan.

Gambar 2. Setting TCP IP pada BB Torch 9860

6. Selesai, silahkan coba buka browser BB torch 9860 anda. 
Selamat mencoba semoga berhasil.




Jumat, 10 Agustus 2012


PROSEDUR PENGOPERASIAN CABLE FAULT LOCATOR
MODE PENGUKURAn REFLEKSI  UNTUK PRA-LOKASI GANGGUAN 
PADA KABEL TANAH DENGAN IMPEDANSI KECIL

Pada  Artikel kali ini saya akan bahas mengenai prosedur pengoperasian Cable Fault Locator TDR Teleflex T 30-E  untuk kabel dengan impedansi kecil (± dibawah 100 Ohm / line short to ground armor), langsung saja :

  1. Hubungkan koneksi LI dan L2 pada TDR T30-E dengan kabel lead


Gambar 1 . Koneksi LI dan L2 pada TDR

  1. Hubungkan 4 lead kabel (2 set kabel pengukuran @ 2 lead) pada ujung kabel yang akan diperiksa.
a.       Lead utama ( untuk kabel pengukuran pertama)  pada phase kabel yang terjadi gangguan
b.      Lead kedua (untuk kabel pengukuran pertama) pada grounding kabel (grounding armor kabel)
c.       Lead utama (untuk kabel pengukuran kedua)  pada phase kabel baik (phase ini sebagai referensi kabel yang tidak rusak)
d.      Lead kedua (untuk kabel pengukuran kedua) pada grounding kabel (grounding armor kabel)


Gambar 2. Koneksi lead pada kabel

  1. Nyalakan power TDR Teleflex T 30-E.
  2. Atur  range untuk menyesuaikan panjang kabel tanah.
  3. Atur gain, untuk melihat grafik yang lebih baik.
  4. Atur v/2  untuk menentukan type kabel tanah.
  5. Pilih line untuk melihat jarak gangguan kerusakan kabel

 

Gambar 3. Hasil perkiraan jarak gangguan Mode Pengukuran Refleksi


Keterangan :  Grafik warna hitam adalah kabel referensi dan warna merah merupakan kabel yang rusak. (dalam gambar tersebut kerusakan terletak pada ujung kabel karena referensi dan kerusakan terltak pada titik yang sama). Letak kerusakan kabel dapat diketahui jika terjadi perlawanan arah yang cukup besar yakni grafik referensi pada positif sedangkan grafik gangguan (merah) kearah negatif.



Minggu, 08 Juli 2012

PROSEDUR PENGOPERASIAN CABLE FAULT LOCATOR
UNTUK MENENTUKAN TITIK GANGGUAN
(tYPE Surgeflex 15 dan DIGIPHONE T16)

Pada  Artikel kali ini saya akan bahas mengenai prosedur pengoperasian Cable Fault Locator type Surgeflex 15 dan Digiphone T16, prosedurnya hampir sama dengan pra-lokasi gangguan yakni sbb :



Gambar 1. Layout bagian depan Surgeflex 15


Setelah jarak perkiraan gangguan sudah dketahui dengan melakukan Pra-Lokasi Gangguan selanjutnya mencari untuk menentukan titik gangguan kabel (Pin Point), caranya lakukan langkah-langkah berikut ini.

  1. Pilih POWER (dengan memilh power DC atau AC, jika AC hubungkan kabel ke power listrik 220 V).
  1. Hubungkan kabel pada lead kabel Surgeflex 15,
a.       Lead utama pada phase kabel yang terjadi gangguan
b.      Lead kedua dan ketiga pada grounding kabel (grounding terkoneksi dengan tanah)


Gambar 2. Koneksi lead SG 15 dengan kabel TM


  1. Pilih tegangan yang sesuai dengan tegangan maximum operasi kabel, caranya dengan menarik kemudian putar HV RANGE SWITCH  (ke kiri 0 -7,5 kV dan ke kanan 0 -15 kV)(lihat Gambar 1 diatas).
  1. Pilih Direct Thump / DC Hipot pada MODE SWITCH caranya dengan menarik kemudian putar kekanan (clockwise) (lihat Gambar 1 diatas).
  1. Atur waktu yang diinginginkan (4, 6 atau 8 Second ) pada DC HIPOT / TIMER.
  1. Nyalakan power (dengan menekan tombol CONTROLLER POWER)
  1. Sebelum melakukan siklus shot periodik, salah seorang pergi kelokasi jarak perkiraan titik gangguan yang sudah diketahui (Pra Lokasi Gangguan), kemudian set peralatan pin point DIGIPHONE T16 seperti gambar dibawah ini.


Gambar 2. Digiphone T16


     
  
Gambar 3. Control Digiphone T16


  1. Nyalakan Digiphone T16 dengan menekan tombol ON/OFF (1).
  1. Letakkan Digiphone pada jalur kabel yang dicurigai setelah diketahui jarak perkiraan gangguan, kemudian pasang headset Digiphone. 
  1. Setelah semua siap, pada SG 15 di ujung pengukuran informasikan kepada  kawan untuk melakukan siklus shot periodik / Tembakan siklus, dengan menekan GREEN “HV ON  (maka SG 15 akan SHOT / menembak sendiri secara otomatis setiap beberapa detik sesuai dengan TIMER yang diatur).
  1. Lanjutkan pengaturan “VOLTAGE CONTROL KNOB” sambil memperhatikan display Volmeter untuk mendapatkan tegangan KV yang diinginkan
  1. Pada lokasi gangguan, lihat display Digiphone dan dengarkan suara tembakan pada headset ketika SG 15 sedang terjadi siklus SHOT / menembak. Pindah-pindahkan digiphone hingga mendapatkan hasil terbaik. Letak titik gangguan kabel adalah ketika display digiphone menunjukkan BAR terbanyak dan nilai magnitudo terbesar serta suara pada headset terkuat.

Sabtu, 30 Juni 2012

PROSEDUR PENGOPERASIAN CABLE FAULT LOCATOR
UNTUK PRA-LOKASI GANGGUAN
(tYPE Surgeflex 15 dan TDR Teleflex T 30-E)

Pada  Artikel kali ini saya akan bahas mengenai prosedur pengoperasian Cable Fault Locator type Surgeflex 15 dan TDR Teleflex T 30-E, langsung saja :




Gambar 1. Layout bagian depan Surgeflex 15


  1. Pada Surgeflex 15 Pilih POWER (dengan memilh power DC (battery) atau AC, jika AC hubungkan kabel ke power listrik 220 V).

  1. Hubungkan kabel pada lead kabel Surgeflex 15,
a.       Lead utama pada phase kabel yang terjadi gangguan
b.      Lead kedua dan ketiga pada grounding kabel (grounding terkoneksi dengan tanah)



Gambar 2. Koneksi lead SG 15 dengan kabel TM

  1. Pilih tegangan yang sesuai dengan tegangan maximum operasi kabel, caranya dengan menarik kemudian putar HV RANGE SWITCH  (ke kiri 0 -7,5 kV dan ke kanan 0 -15 kV) (lihat Gambar 1 diatas).

  1. Pilih Radar Arm pada MODE SWITCH caranya dengan menarik kemudian putar kekiri (lihat Gambar 1 diatas).

  1. Nyalakan power SG 15 (dengan menekan tombol CONTROLLER POWER)

  1. Pada TDR Teleflex T 30-E. Nyalakan power. (Menganai prosedur TDR, akan saya sajikan pada artikel berikutnya).

  1. Pilih Mode Arm pada TDR kemudian setting instrsument-instrument sesuai yang di perlukan.

  1. Pilih Start, tunggu sebentar hingga muncul pesan waiting for trigger, sebagai referensi, seperti gambar dibawah ini.


Gamabar 3. TDR Mode ARM


  1. Kembali ke Surgeflex 15. Nyalakan tegangan tinggi dengan menekan tombol GREEN “HV ON”

  1. Sesuaikan tegangan yang diinginkan dengan mengatur / adjust tombol VOLTAGE CONTROL KNOB sambil melihat tegangan pada HV VOLTMETER (sesuaikan dengan tegangan maximum operasi kabel).

  1. Setelah semua siap  lakukan SHOT / Tembakan, dengan menekan tombol SINGLE SHOT

  1. Tunggu sebentar kemudian lihat grafik dan jarak gangguan yang muncul pada layar display TDR.

Gambar 4. Hasil perkiraan jarak gangguan

Keterangan :  Grafik warna hitam adalah referensi dan warna merah merupakan perkiraan kerusakan kabel. Letak kerusakan kabel dapat diketahui jika terjadi perlawanan arah yang cukup besar yakni grafik referensi pada positif sedangkan grafik gangguan (merah) kearah negatif.

  1. Lakukan langkah-langkah ini beberapa kali, dan jika nilai yang ditunjukkan tidak berbeda jauh maka nilai tersebut diperkirakan merupakan lokasi kerusakan kabel yang dihitung dari titik pengukuran kabel.

Selanjutnya untuk Menentukan Titik Gangguan Kabel (Pin Point) klik disini



Terima kasih.  Semoga bermanfaat.



Rabu, 30 Mei 2012

CARA MENCARI LOKASI KERUSAKAN KABEL TANAH (UNDERGROUND CABLE)


Pada artikel kali ini saya akan berbagi mengenai cara mencari dimana titik kerusakan kabel tanah (underground cable)

Jika saluran bawah tanah terjadi gangguan maka untuk mencari lokasi kerusakannya akan sulit sekali karena kabel terkubur di dalam tanah, untuk mengetahui lokasi kerusakan kabel tanah ada cara yang lebih mudah yakni dengan menggunakan Alat Cable Fault Locator.


Untuk mengetahui titik gangguan ada tiga tahap yang harus dipenuhi yakni :

  1. Mengetahui phase kabel yang rusak (Testing Kabel), menggunakan Alat Ukur Tahanan Tegangan Tinggi (1 – 10 kV)
  2. Mengetahui jarak gangguan (Pra-Lokasi Gangguan) dari titik pengukuran.
  3. Menentukan titik gangguan (pin point).


Caranya sebagai berkut :

1.      Tentukan phase kabel yang mana yang terjadi gangguan, baik gangguan earth fault atau phase fault dengan menggunakan Alat Ukur Tahanan Tegangan Tinggi (disini kami menggunakan Kyoritsu 5 – 10 kV karena kabel yang kami gunakan tegangan kerjanya adalah 6/10 kV)


High Voltage Insulation Tester 5 – 10 kV


2.      Setelah phase yang terjadi gangguan diketahui, lakukann Pra-lokasi gangguan untuk mengetahui jarak gangguan dari titik pengukuran ke lokasi dimana terjadi gangguan, disini kami menggunakan Surgeflex 15 dan TDR Teleflex T 30-E, untuk prosedur pengoperasiannya klik disini.



Surgeflex 15 dan TDR Teleflex T 30-E


3.      Setelah jarak gangguan di ketahui, langkah selanjutnya menetapkan titik gangguan dengan berjalan menuju lokasi yang telah diketahui jaraknya, kemudian meletakkan alat (disini kami menggunakan Digiphone T16) pada titik yang dicurigai hingga mendapatkan sinyal atau suara yang terbesar

Digiphone T16


Semoga bermanfaat 

Sabtu, 28 April 2012

SWITCHGEAR 7,2 KV SM6 SCHNEIDER
(PANEL CUBICLE SF6)
 UNTUK TEGANGAN OPERASI 6,6 KV



Switchgear Tegangan Menengah 7,2 KV SM6 Schneider terdiri atas 3 jenis yaitu :
  1. Incoming type IM
  2. Outgoing type DM1-A / DM1-W /QM
  3. MV/LV Transformator type TM



Switchgear SM6 7,2 KV Schneider 1 Incoming (IM), 2 Outgoing (DM1A) dan
1 MV/LV Transformator (TM)



 
 
Bagian Dalam Switchgear SM6 7,2 KV Schneider 1 Incoming (IM), 
2 Outgoing (DM1A) dan 1 MV/LV Transformator (TM)




Bagian Dalam Incoming (IM)
Komponen VPIS (Neo Voltage Indicator) dan Heater




Bagian Dalam Outgoing (DM1A)
Komponen CT CSH (CT Ground Fault), VT Metering, CT  Metering + Proteksi,
VPIS (Neo Voltage Indicator) dan Heater
                                                                                     

         

Bagian Dalam MV/LV Transformator (TM)
Komponen VT Power Supply 2500 VA 6,6 KV – 220 V with Solfuse
dan Heater



Semoga bermanfaat



Minggu, 18 Maret 2012

PENGOPERASIAN PERANGKAT LISTRIK
DENGAN TIME CLOCKS RELAY


Jika kita ingin mengoperasikan sesuatu perangkat listrik secara otomatis pada hari tertentu, jam tertentu sepanjang tahun, maka hal ini sudah biasa dilakukan, namun disini saya ingin berbagi pengoperasian pearangkat listrik tersebut secara mudah dengan menggunakan Zelio Smart Relay melalui program CLOCKS.

Sebagai contoh disini saya akan menggunakan Zelio Smart Relay Type SR2B121FU (type ini arus max. 8 A dan tegangan 240 Volt AC) untuk menyalakan lampu penerangan 250 Watt setiap hari selama 12 jam yakni mulai jam 18:00 hingga jam 06:00.
Caranya gampang sekali yakni sbb:


1.      Conect Zelio deangan Laptop (pastikan power input zelio sudah ada)
2.   Buka software ZelioSoft 2, dan pilih Download a program from a module (kemudian tunggu sebentar hingga selesai loading)



3.      kemudian buat ladder Clocks (normally open) dan output relay seperti di bawah ini.
      (untuk ouput terserah kita pilih dalam hal ini saya ambil output relay Q1).


4.      Kemudian buka paramater windows Clocks dengan double klik Clocks di ladder. Setelah double klik akan muncul tampilan sbb :



5.      Setelah parameter terbuka, setting Channel A dengan centang / check semua hari-harinya (seminggu) dan isikan waktu ON 18:00 dan OFF 06:00, kemudian klik OK, seperti gambar diatas.
.
6.      Setelah selesai setting, selanjutnya upload program ke zelio dengan cara Transfer program PC > Module. Seperti gambar dibawah ini.

      

7.      Setelah PC > Module di klik akan muncul dialog box untuk apply, (dalam dialog box ada permintaan perlu password atau tidak dan setelah upload apakah langsung RUN atau tidak dengan cara men-centang / check box. Kemudian apply, tunggu sebentar hingga proses selesai.

8.      Selesai


Selamat Mencoba, Semoga bermanfaat.