Sabtu, 10 September 2011

Prosedur  Pelaksanaan dan Wiring  Pemasangan RTU5011 
pada SF6CB ABB dengan Proteksi SPAJ 140C di ST 03 Ogan


I.          Bahan dan Peralatan
1.     RTU5011
2.     Outlet  220 V
3.     Kabel  Control
4.     Relai  12 VDC  & socket  (2  ea)
5.     Baut sekrup
6.     Obeng  kecil
7.     Manual Book
8.     Wiring Diagram

II.        Prosedur Kerja
1.     Pemprograman unit RTU5011


Contoh Pemprograman Software RTU5011

2.     Setting  Switch Group Relay (SGR) Proteksi  SPAJ 140 C
-          SGR  1/1  =  1  -->  SS1  ∑  171         untuk indikasi   I>      (Phase fault low set)
-          SGR  3/4  =  1  -->  TS1  ∑  8             untuk indikasi   I>>    (Phase fault high set)
-          SGR  2/5  =  1  -->  SS2  ∑  144         untuk indikasi   Io>    (Earth fault low set)
-          SGR  2/8  =  1  -->  SS3  ∑  144         untuk indikasi   Io>>  (Earth fault low set)


 

Gambar Proteksi SPAJ 140 C


3.     Install outlet 220 V.  Connect  terminal X3-41  -->  X1-43 untuk power supply
4.     Connect  terminal  X4-7  -->  X4-9    To Input  RTU Ground  --> 1  untuk Indikasi  I>
5.     Connect  terminal  X4-5 -->   X4-6    To Input  RTU Ground  --> 2  untuk Indikasi  I>>
6.     Connect  terminal  X4-8  --> X4-10  To Input  RTU Ground  --> 3  untuk Indikasi  Io>
7.     Connect  terminal  SPAJ  68  --> 69  To Input  RTU Ground  --> 4  untuk Indikasi  Io>>
8.     Connect  terminal  X3-17  -->  X3-18  To Input  RTU Ground  -->5 untuk Indikasi OFF / SHUTDOWN  dan ON  SF6CB.
9.     Connect  terminal  Input RTU 7 --> output RTU 3 untuk Indikasi  Power supply 220 V
10. Connect  terminal  Relay ON  13  -->  14  To Output  RTU DC  --> 1  untuk  operasi Relay ON 
11. Connect  terminal  Relay OFF  13 --> 14  To Output  RTU DC  --> 2  untuk operasi Relay OFF
12. Connect  terminal  NO Relay ON   9  -->  5  To  X3-27 -->   X1-54/53 untuk ON- kan  SF6CB
13. Connect  terminal  NO Relay OFF  9  -->  5  To  X3-25  -->  X1-56/55 untuk OFF-kan  SF6CB 




Gambar Wiring  pada panel cubicel SF6CB ABB



Foto Panel Cubicle SF6 ABB 7,2 KV (1 incoming + 1 Outgoing + Panel VT)





Foto  Wiring Control  Panel SF6 CB ABB 7,2 KV



III.      Testing
1.  Test  monitoring dengan trip overload
2.  Test ON / OFF SF6CB via SMS

Untuk melihat fungsi dan system operasi klik disini

Semoga bermanfaat

Lihat Juga :


Minggu, 04 September 2011

INSTALASI LISTRIK BANGUNAN / PERUMAHAN


DEFINISI

Instalasi Listrik Bangunan / Perumahan adalah
Pengkabelan / wiring serta pemasangan alat-alat atau komponen komponen kelistrikan untuk suatu bangunan atau perumahan
 
Alat – Alat / Komponen Listrik yang Umum di Pakai
 
  • lMCB (Mini Circuit Breaker)
  • lKabel
  • lBox sambung / Junction Box
  • lSwitch / Sakelar
  • lOutlet / Stop kontak
  • lLampu dan Socket   
  • Pipa Paralon
  
Contoh Gambar Alat Instalasi Listrik Bangunan



Lambang Gambar Instalasi

 








KOMBINASI GAMBAR Wiring 1 phase (Line to Netral)Breaker, Switch, Outlet dan Lampu



RUMAH DENGAN SISTEM PELISTRIKAN YANG LEBIH AMAN:
 
Tindakan Utama
Menerapkan sistem 3-kabel inti untuk proteksi pembumian/grounding.
Dengan menerapkan sistem 3-kabel inti untuk perlindungan terhadap sengatan dari paparan yang tidak disengaja pada perangkat atau alat bantu (fitting) listrik yang rusak/sedang aktif, sekarang sudah merupakan suatu kebiasaan yang umumnya dilakukan.
 
Masalah pokok lainnya yang berdampak pada keamanan pelistrikan pada bangunan /rumah adalah :
 
  • lInstalasi yang sudah lama
  • lPemutus arus / breaker yang melebihi ukuran
  • lTidak ada perlindungan Piranti Arus Sisa (Residual Current Devices:RCD)
 
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan instalasi listrik di rumah, adalah sebagai berikut
 
  • lPastikan instalasi listrik di rumah Anda telah terpasang dengan tepat, benar dan aman
  • lLakukan pemeriksaan rutin, minimal setahun sekali
  • lJika instalasi listrik telah terpasang lebih dari lima tahun, lebih baik direhabilitasi
  • lPergunakan peralatan rumah tangga elektronik yang disesuaikan dengan daya tersambung dan kapasitas
  • lPergunakan jasa instalatir yang resmi terdaftar sebagai anggota Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia


Lihat Juga :

Sabtu, 03 September 2011

Alat Ukur
Multimeter / Multitester atau AVO meter

Definisi simplenya dapat diartikan sebagai kombinasi alat ukur yang digunakan untuk beberapa fungsi kelistrikan seperti mengukur arus (ampere) , tegangan (volt) , tahanan (Ohm) dan lain sebagainya. 

Jenis Multimeter 
Multimeter terbagi atas 2 macam yaitu: 
1. Multimeter Analogue
2. Multimeter Digital

1. Multimeter Analogue
adalah multimeter yang menggunakan jarum penunjuk untuk mengetahui nilai alat yang diukur. Sejak adanya sistem digital Multimeter analogue disebut juga multimeter tradisional. Bagi para pemula Multimeter ini agak sulit dipergunakan terutama  pada saat mengukur tahanan. 

  • Drop shockproof meter
  • Null (zero center) meter
  • Voltage (DC) : 1000 V (9k/V)
  • NULL Meter : ± 5/25 VDC (40k/V)
  • Voltage (AC) : 750 V (9k/V)
  • Current (DC) : 0.25 A
  • Resistance : 200 M
  • Capacitance : 10 mF
  • dB : -10~+22dB (for 10VAC)~+62dB
  • hFE : 1000 (with HFE-6T probe)
  • Attachment

2. Multimeter Digital

Multimeter Digital  adalah multimeter modern yang sistem kerjanya memberikan output berupa angka-angka, dimana biasanya tertera pada display kristal liquid (liquid crystal display /LCD), sehingga nilai alat yang diukur langsung dapat diketahui dengan mudah.




Keuntungan Fungsi Multimeter

Masing-masing type multimeter mempunyai keuntungan antara lain sbb:

1. Pada multimeter digital untuk mengukur tegangan  biasanya lebih baik karena resinstansinya lebih tinggi  1 M  atau 10 M berbanding 200 untuk multimeter analogue pada range yang sama. Namun disisi lain, lebih mudah megikuti multimeter analogue untuk tegangan yang berubah   (fluktuasi) lambat dengan melihat jarum pada display.

2. Multimeter Digital  lebih akurat hasil nilai yang ditunjukkan daripada analogue. 


3. Multimeter Analogue lebih mudah membacanya pada saat mengukur short atau tidak suatu alat listrik dibandingkan multimeter digital. 
 
 
Bagaimana Cara Penggunaannya?

1.1. Pengukuran tegangan (volt)

 
2. Pengukuran arus (ampere)

 

 
3. Pengukuran tahanan (ohm)




Lihat Juga :